25 April 2009

FATHIYA KOK, ENGGAK TIDUR-TIDUR, SIH ?

Umumnya bayi doyan tidur, karena memang itulah kebutuhannya terbesar. Terlebih pada 3 bulan pertama, 80 persen kebutuhannya adalah tidur. Itulah mengapa, jika si kecil nggak tidur-tidur, orang tua pun kelabakan. Buat bayi, terang Dra. Rina Ruchiani, Spsi., tidur akan memberikan ketenangan dan memulihkan stamina atau energinya. "Hingga, bila ia sulit tidur, tentu bisa berpengaruh pada berat badannya karena berarti banyak energi yang terbuang kala ia tak tidur." Dampak lain, si kecil jadi rewel, gelisah, dan mudah marah. POLA TIDUR Umumnya, sampai usia 4 bulan, bayi belum punya jadwal tidur yang pasti. "Ia bisa tidur kapan saja, baik pagi, siang, dan malam." Namun, seiring usia bertambah, biasanya tidur malam makin banyak. Dengan demikian, di usia 4 bulan, biasanya pola tidur mulai terbentuk atau punya ritme tidur tertentu semisal tidur pagi, siang, dan malam. Menginjak usia 9 bulan, ritmenya lain lagi. "Di usia ini, biasanya bayi sudah mengenal orang, merangkak dan menjelajah lingkungannya, hingga pola tidurnya mulai terganggu." Tentunya lama waktu tidur yang dibutuhkan masing-masing bayi tidaklah sama, tapi umumnya butuh tidur sekitar 9-16 jam per hari. Pola tidurnya pun tak sama, ada yang di waktu pagi tidur 1-2 jam (sekitar pukul 9.00-10.00) lalu bangun dan siang tidur lagi 1-2 jam (sekitar pukul 14.00-15.00), ada pula yang siangnya tak tidur, tapi menjelang sore barulah tidur. "Yang jelas, makin besar usia, pola tidurnya berubah lagi, menjadi lebih sedikit karena ia mulai bereksplorasi," tutur psikolog dari RSIA Hermina Jatinegara ini. Selain itu, jadwal tidur bayi juga terkait dengan jadwal minum ASI. "Biasanya, bayi minum ASI tiap 3 jam sekali. Namun ini pun bukan patokan, karena ada juga bayi yang membutuhkan ASI tak setiap 3 jam sekali." Yang jelas, untuk jadwal minum ASI, sebaiknya diberikan kapan pun si kecil merasa lapar, tak perlu harus berpatokan berapa jam sekali. Bukankah para ahli selalu menganjurkan, berikan ASI kapan pun bayi menginginkannya? Soalnya, dalam kondisi perut kenyang, barulah bayi bisa tidur lelap. TIDURNYA TERGANGGU Biasanya, bayi yang aktif tak bisa tidur siang dan malamnya juga tidurnya tak bisa cepat. Namun, terlepas dari aktif-tidaknya si bayi, menurut Rina, bayi sulit tidur, entah tidur siang atau malam, biasanya karena ada gangguan dalam tidurnya. "Bisa gara-gara ia pipis atau pup, hingga tak bisa tidur lagi sesudah terbangun; bisa pula karena sudah waktunya makan atau gara-gara perutnya lapar, hingga meski ingin tidur, tapi tak bisa; atau, si kecil terbangun karena mendengar suara orang tuanya." Faktor suasana rumah juga sangat berpengaruh, lo, pada tidur bayi. "Suasana ramai dan berisik, entah karena kendaraan atau ramai oleh orang membuat bayi jadi sulit tidur. Terlebih bila suasana ramai itu karena ada saudara, membuat bayi malah ingin bermain." Makanya, sering, kan, kita dilarang ribut kala bayi tidur? Tak lain, karena bila tidurnya terusik, akan sulit lagi baginya untuk tidur, hingga pola tidurnya jadi terganggu. Akibatnya, dia jadi rewel sekali atau menangis. "Hal ini paling sering dialami bayi-bayi usia 0-3 bulan." Bukan itu saja, hubungan tak harmonis antara ayah-ibu, misal, selalu bertengkar, juga membuat si kecil tak bisa tidur lelap. "Perasaan ibu yang tak enak akan berpengaruh pada si bayi, hingga ia pun jadi rewel dan sulit untuk tidur." MENUNTUT PERHATIAN Bisa juga, si kecil sulit tidur karena menuntut perhatian orang tuanya. "Biasanya di usia 9 bulan, bayi sudah mengenal orang. Di usia ini juga ada perasaan kecemasan berpisah dengan ibu. Jadi, dia tak akan bisa tidur bila tak melihat orang tuanya." Terlebih bila ayah-ibunya sama-sama bekerja, hingga sejak pagi sampai malam ia tak bertemu orang tuanya. Akibatnya, tak peduli orang tuanya pulang dalam keadaan letih, si bayi malah terkesan ingin mengajak bermain orang tuanya. "Ini lebih pada ia menuntut perhatian dari orang tuanya, karena sepanjang hari ia merasa tak diperhatikan." Menghadapi hal seperti ini, saran Rina, setelah membersihkan badan sepulang kantor, sebaiknya peganglah si bayi walau sebentar untuk memberi kepuasan padanya. "Bila ia malah mengajak main, turuti saja sebentar. Jangan katakan padanya, 'Bobo, dong, sayang, Mama capek, nih!'. Setelah beberapa lama bermain, ajaklah ia berkomunikasi agar ia paham bahwa dirinya sudah diperhatikan dan disayangi. Selanjutnya, bujuklah untuk tidur, 'Mainnya sudah dulu, ya. Hari sudah malam, Adek pasti capek. Yuk, kita tidur!''' Pokoknya, beri selalu penjelasan dan itu harus diucapkan meski si kecil belum sepenuhnya mengerti. Sebab lain, si kecil sakit. Jadi, kalau biasanya ia tak mengalami hambatan tidur, tiba-tiba jadi sulit tidur, perlu dicurigai ada indikasi suatu penyakit. "Apalagi bayi, kan, belum bisa bicara. Tentu ia belum bisa mengutarakan apa yang dirasakannya." Selain sulit tidur, biasanya bayi yang sakit juga menuntut banyak perhatian dari orang tuanya. Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu sebab bayi sulit tidur. Misal, orang tuanya memang sulit tidur, hingga kebiasaan ini menurun pada anak-anaknya. Walaupun, menurut Rina, hal ini sangat jarang terjadi. AJARKAN ISTIRAHAT Untuk mengatasi masalah sulit tidur ini, saran Rina, orang tua, terutama ibu, harus jadi pengamat tidur bayinya. "Perhatikan jadwal si bayi minum ASI dan jadwal kebiasaan tidurnya." Dengan demikian, kita bisa memberikan ASI sesuai jadwal kebiasaannya minum ASI dan kita bisa mengatur jadwal kegiatan kita mengikuti pola tidurnya. Jadi, kala si kecil tidur, kita pun tidur. Selanjutnya, meski bayi belum bisa berkomunikasi, tak ada salahnya kita ajari si kecil yang sulit tidur untuk beristirahat di waktu-waktu khusus. "Kalaupun saat dibawa istirahat, ia tak tertidur, yang penting ada waktunya istirahat." Ajak si kecil beristirahat di tempat tidur, jangan digendong atau diajak bermain. Tentu saja, ciptakan suasana yang mendukung si kecil untuk tidur, semisal tak berisik dan rumah dalam suasana tenang. Bila perlu, bacakan buku sebagai pengantar tidur, dinyanyikan lagu, lampu dimatikan bila malam hari, atau kalau ia mau bawa mainannya dibolehkan saja. Pun kalau ia ingin tidur sambil memeluk atau memegang bonekanya, karena dapat membuatnya lebih aman. "Dalam pembelajaran ini sebaiknya orang tua tak melakukan pemaksaan. Karena apa pun, bayi tak bisa dipaksa. Bukankah ia punya pola tidur untuk kebutuhannya sendiri?" Lagi pula, bila dipaksa, bisa-bisa malah si kecil menolak, menangis, dan rewel. Akhirnya, si kecil malah jadi lebih sulit tidur. Sebaiknya, bujuklah agar ia mau tidur. Nah, Bu-Pak, sudah ketemu, kan, solusinya agar si kecil gampang tidur?

Comments :

4 comments to “FATHIYA KOK, ENGGAK TIDUR-TIDUR, SIH ?”

Hayoo .... fathiya segera bobok, kalo ngak bobok di gigit nyamuk :)

Anisah mengatakan...
on 

Kepada pengunjung setia, mohon saran pengembangan, agar blog ini dapat bermanfaat bagi seluruh umat :)Terimakasih.

Administrator mengatakan...
on 

wah blognya keren..!!
btw fathiya gak tidur2 cos mau temani ayahnya ngeblog pai pagi..
liat blogku mas ya "belajarwebs.blogspot.com" n kasih masukan, tak tunggu...

yan mengatakan...
on 

mas minta tolong ajarin buat widget yang dibawah itu gmn? terus menunya bisa drop down...
sorry commentx kagak nyambung!!!!

belajarweb mengatakan...
on 

Posting Komentar