21 Januari 2009

BUBUR BAYI

Seiring bertambahnya usia bayi, maka bertambah pula kebutuhannya akan zat-zat gizi. Oleh karena itu, mulai bayi usia 6 bulan, bayi sudah memerlukan makanan lain selain ASI, yang biasa disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI). Bayi memerlukan makanan padat untuk memperoleh energi, protein, vitamin A, vitamin D, tambahan zat besi, seng, dan tembaga.
MPASI yang diberikan bayi sebaiknya bertahap, baik bahan maupun frekuensi pemberiannya. Makanan padat pertama yang dikenalkan kepada bayi adalah yang berbentuk lembut dan agak cair. Sebagai contoh bubur bayi, diantaranya adalah bubur susu, bubur buah, atau bubur beras yang dicampur ASI atau susu formula lanjutan. Selanjutnya meningkat dari bubur bayi ke beras yang disaring, ditim, dan akhirnya makanan keluarga.
Urutan pemberian MPASI adalah sebagai berikut : Usia 6 bulan : bubur susu Usia 7 bulan : bubur buah Usia 8 bulan : bubur saring Usia 9 bulan : makanan tim Bubur susu adalah kombinasi bahan utama ASI atau susu formula dengan bahan padat yang banyak mengandung karbohidrat. Diantaranya yaitu kentang, ubi, tepung beras, havermout, pisang, sukun, jagung, maizena dan sebagainya. Perlu diketahui, pada usia ini otot dan syaraf dalam mulut bayi belum berkembang sempurna. Bayi cenderung mendorong bubur bayi keluar dari mulutnya dan tidak dapat mengendalikan lidahnya secara penuh. Karenanya, berikan bubur bayi dengan encer untuk pertama kalinya. Anda bisa menambahkan air atau susu kedalam bubur bayi, untuk mengurangi kekentalannya. Dari sisi cara pemberian, jangan memaksa bayi menghabiskan bubur bayi yang sudah Anda siapkan. Satu suap hingga dua suap bubur bayi tidak masalah sebagai tahap pengenalan. Secara bertahap Anda bisa menambah porsi suapannya, sesuai kemampuan bayi menikmati makanan barunya. Pada tahap ini Anda bisa memperkenalkan bubur susu beras atau bahan hidrat lainnya yang tidak banyak mengandung gluten. Selain bubur bayi, Anda juga bisa mengenalkan brokoli, kembang kol, wortel, kentang. Untuk buah, Anda bisa mengenalkan pisang, avokad, apel, pir atau pepaya. Oh ya, sebaiknya Anda menghindari bahan makanan yang banyak ditambah garam dan gula secara berlebihan. Diantaranya ikan asin, daging asap, makanan beragi, kopi, teh, coklat, makanan beralkohol, kerang, dan makanan yang banyak mengandung gluten. Bubur gandum atau oatmeal juga merupakan sumber karbohidrat yang bisa Anda olah sebagai bubur bayi. Outmeal mengandung serat, fitokemikal, vitamin, mineral, protein dan juga rendah lemak, baik untuk kesehatan bayi. Kandungan seratnya baik untuk pencernaan karena mencegah konstipasi atau sembelit dan sifat seratnya yang larut dalam air akan menurunkan kadar kolesterol, serta mampu "mengatur" penyerapan karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes. Bahkan oatmeal mengandung substansi untuk mencegah kanker. Oatmeal juga membuat lambung terasa penuh untuk jangka waktu cukup panjang. Bayi bisa diberikan oatmeal sejak berusia 7 bulan. Rebus serpihan gandumnya sebentar dengan sedikit air hingga lembut. Bubur bayi dari gandum ini bisa disajikan plain (apa adanya) atau dicampur dengan susu atau buah, bisa juga dibuat kue camilan. Namun, yang perlu Anda perhatikan, gandum yang merupakan bahan oatmeal mengandung gluten yang pada sebagian bayi dapat memicu alergi. Jika bubur bayi dari bahan ini bermasalah bagi bayi Anda, sebaiknya Anda menyiasatinya dengan mengganti bahan makanan yang lain.

Comments :

0 comments to “BUBUR BAYI”


Posting Komentar